“Terkadang kita kehilangan rasa untuk mengulang-ulang doa yang sama untuk kesekian puluh atau mungkin ratusan kalinya. Terkadang hati merasa lelah, putus asa bahkan malu untuk mengulang-ulang doa yang sama. Tapi, tahukah kita, Allah yang Maha Penyayang tidak pernah lelah mendengarkan dan menjawab setiap doa hamba-hamba-Nya yang berdoa dengan khusyuk penuh keyakinan”.

Ada kalanya kita merasa betapa doa-doa yang dilantunkan tidak kunjung menunjukkan titik terang. Kita mencoba bersabar, dan terus melantunkan doa yang sama. Bertahun-tahun mengulang-ulang doa yang sama, namun ternyata Allah masih menunda pengabulannya.
Terkadang timbul rasa malu, lelah dan ingin menangis. Mengapa Allah belum juga mengabulkan doa ini? Padahal hati sungguh berharap banyak.
Bukankah Allah telah berjanji dalam firman-Nya:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu” (QS. Al Mukmin:60)
Lalu, mengapa doa yang terus diulang-ulang belum juga menemukan jawaban? Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya kita kembali mengevaluasi diri. Mungkin caranya yang belum sesuai syariat Allah. Mungkin keyakinan dalam hati masih kurang atau boleh jadi ikhtiarnya yang belum sungguh-sungguh.
Ibnul Qayyim Al Jauziah dalam bukunya ‘Terapi Penyakit Hati’ mengatakan bahwa Doa adalah senjata. Kekuatan senjata tidak semata terletak pada ketajamannya. Akan tetapi juga pada pemakainya. Jika senjata yang tajam ini digunakan oleh tangan yang kuat dan dengan cara yang benar, maka ia akan mampu menghancurkan apa yang dituju oleh pemakainya.
Jadi, bagaimana cara kita selama ini dalam menggunakan senjata tersebut? Sudahkah benar caranya? Sudahkah dilakukan dengan kekuatan penuh?

http://www.gantijilbab.com