Aku = TsukiGaderu

Ketika Hati Lelah Berdoa

“Terkadang kita kehilangan rasa untuk mengulang-ulang doa yang sama untuk kesekian puluh atau mungkin ratusan kalinya. Terkadang hati merasa lelah, putus asa bahkan malu untuk mengulang-ulang doa yang sama. Tapi, tahukah kita, Allah yang Maha Penyayang tidak pernah lelah mendengarkan dan menjawab setiap doa hamba-hamba-Nya yang berdoa dengan khusyuk penuh keyakinan”.

Ada kalanya kita merasa betapa doa-doa yang dilantunkan tidak kunjung menunjukkan titik terang. Kita mencoba bersabar, dan terus melantunkan doa yang sama. Bertahun-tahun mengulang-ulang doa yang sama, namun ternyata Allah masih menunda pengabulannya.
Terkadang timbul rasa malu, lelah dan ingin menangis. Mengapa Allah belum juga mengabulkan doa ini? Padahal hati sungguh berharap banyak.
Bukankah Allah telah berjanji dalam firman-Nya:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu” (QS. Al Mukmin:60)
Lalu, mengapa doa yang terus diulang-ulang belum juga menemukan jawaban? Untuk menjawab pertanyaan ini ada baiknya kita kembali mengevaluasi diri. Mungkin caranya yang belum sesuai syariat Allah. Mungkin keyakinan dalam hati masih kurang atau boleh jadi ikhtiarnya yang belum sungguh-sungguh.
Ibnul Qayyim Al Jauziah dalam bukunya ‘Terapi Penyakit Hati’ mengatakan bahwa Doa adalah senjata. Kekuatan senjata tidak semata terletak pada ketajamannya. Akan tetapi juga pada pemakainya. Jika senjata yang tajam ini digunakan oleh tangan yang kuat dan dengan cara yang benar, maka ia akan mampu menghancurkan apa yang dituju oleh pemakainya.
Jadi, bagaimana cara kita selama ini dalam menggunakan senjata tersebut? Sudahkah benar caranya? Sudahkah dilakukan dengan kekuatan penuh?

http://www.gantijilbab.com

Mampukah kita secara ikhlas mencintai pasangan yang telah Alloh jodohkan pada kita?

image

Cinta yang begitu agung adalah cinta yang tidak hanya menuntut terbentuknya rasa bahagia, tentram serta cinta kasih. Namun lebih pada sikap amanah, yang berada di atas ketiga rasa tersebut yang sangat diidam-idamkan para pengantin setelah memgucapkan ijab-kabul. Kalau toh seiring berjalannya waktu rasa cinta kasih, tentram dan bahagia bisa berkurang tetapi ternyata masih ada amanah dari Alloh di masing-masing pundak suami dan istri.
Syukurilah siapa pun dan bagaimanapun pasangan kita. Kita telah melakukan ijab serta kabul sehingga hubungan yang terbina menjadi sah. Untuk menumbuhkan rasa ikhlas dalam menerima pasangan, memang diperlukan beberapa hal, contohnya :
1. Setiap terjaga, tatap wajah pasangan yang sedang terlelap, syukuri bahwa saat ini kita masih diberi kesempatan dari Alloh untuk mendampinginya.
2. Setiap bangun pagi, cari 3 kelebihan yang dimiliki pasangan, lalu syukurilah.
3. Panjatkan doa untuk keimanan, kesehatan, kebahagiaan dan kesuksesannya, supaya Alloh selalu menjaga pasangan kita di mana pun ia berada.

Wallohu ‘alam..
Semoga bermanfaat.. ^_^

Ignorance

Katakan aku mencintaimu
D sudut ini menatapmu dlm gelapku
Mencoba berharap kau dpt merasakan kehadiranku

Katakan kau mencintaiku
Di tempatku berdiri tanpa kau sadari
Melintasi fantasiku yg lama-lama hilang bagai buih di lautan

Kata cinta tak pernah terucap dan hadirku pun tak prnah tersadari olehmu sampai akhir cerita..

Hukum Sholat Tarawih

Ga kerasa udah jalan 3 hari berpuasa, laggi searching di mbah google eh nemu kya ginian.
Let’s see… ^_*

Bismillahirrohmaanirrohiim..

Hukum Sholat Tarawih (Sumber : http://www.alsofwah.or.id)

 

Tarawih termasuk qiyam Ramadhan. Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam telah bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

“Barangsiapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan balasan pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.”( Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (no. 1901) dalam kitab Ash-Shaum. Muslim (no. 760) dalam kitab Shalatul Musafirin.)

Disebut tarawih, karena pada zaman permulaan Islam dulu, kaum muslimin memanjangkan qiyam, ruku’ dan sujud, sehingga setelah mereka melaksanakan empat raka’at mereka beristirahat sejenak kemudian melanjutkan lagi. Hal ini berdasarkan hadits Aisyah Radhiallaahu anha, “bahwa Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam melaksanakan shalat empat raka’at, jangan anda tanya bagaimana bagus dan panjangnya, kemudian beliau shalat lagi empat raka’at, jangan anda tanya bagimana bagus dan panjangnya.” Karena itulah shalat itu disebut tarawih (santai).( Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (no. 2013) dalam kitab Shalatut At-Tarawih. Muslim (no. 738) dalam kitab Shalatul Musafirin.)

Berdasarkan penamaan ini, sebagian orang memahami bahwa itu bukan merupakan qiyam Ramadhan sehingga mereka menyia-nyiakan itu dan meremehkannya, bahkan meninggalkannya atau memecah-mecahkan pelaksanaannya, mereka shalat dua ra’at di suatu masjid kemudian dua raka’at lagi di masjid lainnya, kemudian dua raka’at di masjid lainnya lagi. Perbuatan ini membuat orang itu terhalang dari pahala.

Tarawih ini hukumnya sunah, bukan wajib. Meninggalkannya tidaklah berdosa, hanya saja ini merupakan sunnah yang dilakukan Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, yang mana beliau pernah melaksanakannya dengan para sahabat selama tiga malam, kemudian meninggalkannya seraya bersabda,

إِنِّي خَشِيْتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ.

“Sesungguhnya aku khawatir ini (dianggap) wajib atas kalian.”( Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (no. 2012) dalam kitab Shalatut Tarawih. Muslim (no. 761) dalam kitab Shalatul Musafirin.)

Maka hendaknya seseorang tidak menyia-nyiakan shalat tarawih, dan hendaknya ia tahu bahwa jika ia melaksanakannya maka ia akan memperoleh balasan pahala yang besar, yang mana Nabi Shalallaahu alaihi wasalam telah bersabda,

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

“Barangsiapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan balasan pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.”( Dikeluarkan oleh Al-Bukhari (no. 2009) dalam kitab Shalatut Tarawih. Muslim (no. 759) dalam kitab Shalatul Musafirin.)

Dan hendaknya pula ia tetap mengikuti imam sampai selesai shalat. Sebab barangsiapa yang melaksanakan bersama seorang imam sampai selesai, maka akan ditulis baginya pahala qiyam semalam suntuk.( Dikeluarkan oleh Abu Daud (no. 1375) dalam kitab Ash-Shalah. At-Tirmidzi (no. 806) dalam kitab Ash-Shiyam. An-Nasa’i (no. 1605) dalam kitab Qiyamul Lail. Ibnu Majah (no. 1327) dalam kitab Iqamatush Shalah. At-Tirmidzi mengatakan: Hadits hasan shahih. ) Adapun yang meninggalkan shalat tarawih, maka puasanya tetap sah, karena tidak ada kaitan antara tarawih dengan puasa.

Oke… dari penjelasan di atas, kita bisa simpulin kalo sholat tarawih tuh ga wajib hukumnya..
Tapi…. apa iya gitu, sebagai seorang muslim ga malu sama Sang Pencipta diri ini..
Sholat Tarawih ntu cuma dilakukan saat bulan Ramadhan aja, dan bulan Ramadhan itu cuma ada 1 kali dalam 1 tahun..
Rugi deh.. kalo males-malesan sholat tarawihnya.. Belum tentu juga kan tahun depan kita bisa bertemu bulan Ramadhan lagi..
Yuk… Fastabikul Khoirot mulai bulan ramadhan ini, dan tentunya bulan-bulan berikutnya juga.. ^_^

images

//

Bangkit Kembali

Waw…. udah lama ga pernah buka rumahku yang 1 ini
Udah banyak banget sarang laba-labanya.. hehehe

Memulai kembali setelah sekian lama vakum dari dunia ini,
Agak kangen juga sih, dan yang paling penting tuh agak kaku dan tersendat-sendat untuk menuangkan isi pikiran ini.. Hihihihih
Mumpung masih ada waktu dan umur, MARI BERKARYA LEWAT DUNIA MAYA! ^__^

 

Never End

Kemarin
Airmata mengawal semua cerita

Awalll…
Namun nyatanya tak ingin ada akhir

Yang salah aku
Membuka kembali lembaran lama
Padahal lembaran lama itu jika dibuka akan membuat luka di hati muda kembali

Bukan…..bukan kamu yang membuatku luka
Tapi aku sendiri yang membuat luka ini
Mengiris hati agar rasa itu tak pernah diketahui
Memendam semua walau ku tahu itu tidak membuat semuanya menjadi lebih baik

Sempat terbersit untuk menyalahkanmu atas semua yang terjadi
Seandainya dulu kamu……………….
Mengingat itu semua membuat mataku kembali berair
Seandainya dulu aku……………….
Ya seperti yang kamu katakan jangan pernah menyesali yang telah lalu
Tapiiii………….

Semua tinggal menghitung hari
Tak akan ada lagi harapan untuk berbagi hidup denganmu
Hanyaaaaaaa….
Ohhhhh…. Jangan lagi airmata ini mengalir
Aku telah mengingkari janjiku sendiri
Ku kira sejak aku berjanji rasa itu telah mati
Ternyata………..

Sudah cukup!!!!!
Tapi tetap terbersit harapan agar suatu saat nanti entah kapan kita berdua bisa bersama…

You’re MY FLFQ…
Tak akan pernah dan tak akan ada yg bisa menggantikan posisimu di hidupku..

STOP

Melihat semua kejadian yang telah lalu, tak pernah terbayangkan semuanya akan seperti ini..
Kadang berpikir ingin mengulang semua,, jika dulu ada kterbukaan anatar aku dan dia mungkin saat ini aku tak bersamanya..

Ahhhhhhhhhh
Ini perasaan yang salahhh
STOP!!!!!

Tapi……..

Benci atau…..

Kebencian muncul saat rasa itu kembali menyeruak dalam dada
Membuncah dan memecah, patah bagaikan ranting yang payah

Mengharapkan rasa itu tak kembali
Seperti mengharapkan bintang bersinar pada malam kelam
Tak akan dan tak akan mungkin terjadi

Terpikir untuk membunuh semua ini
Tapi…….
Hati kecil tak mengijinkan tuk melakukan itu

Bukankah mencintai dan dicintai itu fitrah manusia???
Tapi mengapa cinta itu datang disaat yang salah…

Bukan…bukan..bukan…
Tak ada yang salah dengan semua ini
Kesalahan hanya ada disatu pihak..

Yaitu AKU….

Melihatnya..
Ada rasa iri dalam dada
Kenapa dia bisa seperti itu terhadap dirinya dan mereka

Perbedaan itu memang membuat semua jadi berwarna
Tapi……
Kenapa akhirnya malah membuat sisi nya tak berdaya

Melihatnya terhadap dia sungguh peri tak terkira
Melihatnya terhadap dia sungguh iri yang tak terhingga

Kecepatan Cahaya pun  tak akan mampu menandingi seberapa cepat rasa itu sampai ke dada…
Menyesakkan…
Memilukan…
Umapama tubuh disayat,, dikuliti lalu disiram air garam…

*Lebayy dikit ahhhh

 

Aku Hanyalah Bulan

Aku ingin memiliki pelangi,
Walau angan hanya lamunan,

Ketika mimpi tak seiring kenyataan
Ku tetap berlari untuk meraih pelangi yang kian pudar dan menghilang

Berkaca diri…
Aku hanyalah bulan…
Sinarku hanyalah pantulan..
Tidak asli………..

Sampai batasnya,
Aku tak mampu menghadirkan pelangi….